Rabu, 22 Agustus 2012

Erosi Kornea #MyTrueStory

Hey, readers! Wazzup?? Kali ini saya akan memposting tentang sebuah artikel yang akan menjelaskan apa itu Erosi Kornea. Kenapa saya mempost-nya?

Yap, sewaktu smp kelas 9, saya pernah menderita penyakit ini. Dimana waktu itu, bermula dari mata belekan yang sangat gatal, lalu saya kucek-kucek, hingga akhirnya kornea saya rusak atau terjadi erosi kornea. Waktu itu saya benar-benar takut, karena penyakit yang menyerang alat paling vital manusia, mata. Saya takut akan kebutaan. Lalu setelah saya pergi memeriksakannya ke RS, dan mengalami beberapa pengobatan yang berat dan saya tidak suka, mata saya kembali normal. Meski, kornea tsb terasa sedikit berbeda.. maksud saya, pandangan agak kacau. Ok, ini artikelnya.

Erosi kornea dapat disebabkan karena adanya benda asing di dalam mata, adanya usaha untuk mengeluarkan atau menarik benda asing tersebut misalnya dengan jari kuku, atau melalui mekanisme non-kontak seperti pada pekerja yang terkena percikan api alat las. Pada kondisi ini, pasien memerlukan intervensi karena adanya rasa nyeri yang ditimbulkan. Pada erosi kornea, sel epitel yang melapisi kornea dapat hilang sebagian atau hilang total. (Pada gambar, mata normal diatas, dan mata dengan erosi kornea dibawah)

  • Gejala
Nyeri (pada beberapaa kasus dapat disertai sensasi adanya benda asing, iritasi, atau mata kering)
Pandangan kabur
Fotofobia
Lakrimasi

  • Pemeriksaan
Tes fluorescein untuk membuktikan adanya defek epitel. Bila terdapat edema maka defek akan terlihat setelah beberapa jam.

  • Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksanaan pada erosi kornea adalah untuk re-epitelisasi.
Salep antibiotik, untuk menghindari infeksi
Kortikoseroid tetes, untuk mengatasi inflamasi dan membantu metabolisme kornea
Siklopegik tetes, untuk mengurangi rasa nyeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar