Selasa, 21 Agustus 2012

Apakah aku terlambat? #ShortStory


Masih terngiang jelas bagiku, tentang sebuah waktu yang mempertemukan kamu dan aku, Di waktu itu, tepat dimana aku mulai mencintaimu. Menyayangimu sepenuh hatiku dan aku mengusahakan segalanya untukmu, hanya agar kau bahagia bersamaku. Kamu tidak perlu tau seberapa besar pengorbanan yang telah aku lakukan, kamu tidak perlu peduli, aku mencintaimu. Kau yang memiliki mata terindah yang pernah aku tatap, kau yang memiliki pipi terhalus yang pernah aku elus, kau yang memiliki rambut panjang yang selalu kuurai. Kau wanita yang mencium mesra keningku di hari kasih sayang februari itu. Kau wanita yang selalu membangunkan aku dari keterpurukan dan bangkit melaksanakan perjuangan. Kau wanita yang menjadi idola semua pria. Kau milikku dan akan selalu milikku. Terdengar manis bukan bagimu?

Tapi aku akan menulis, dan juga aku berfikir.. Tuhan memang masih sayang dan melindungiku. Sebuah waktu kembali muncul, berbeda dengan waktu aku mencintaimu, berbeda dengan waktu aku elus pipimu, berbeda dengan semua yang dulu. Waktu itu baik, dia mempertemukan kamu dan aku kembali. Diatas bangku kayu didekat pohon bambu di taman kota, aku melihatmu bercumbu mesra dengan orang yang tak seharusnya. Kau beri ciuman hangat dikeningnya dan aku cemburu. Sangat cemburu! Dan kini aku tahu, ternyata selama ini aku memberikan banyak pengorbanan besar dan berat pada orang yang salah. Sejenak aku berfikir, mungkin aku manusia paling bodoh didunia yang mudah tertipu oleh outside looking. Bukan mungkin, tapi memang! Tuhan dan malaikat berbisik lirih ditelingaku seketika, "Kau seharusnya tak akan lagi menjadi seperti itu". Bisikan lirih yang mengenyuhkan hatiku dan pikiranku. Tapi tidak, aku tak mendengarkan mereka, aku mengingat, terbayang-bayang oleh wanitaku. Aku terpuruk dan bisa berjuang.

Suatu malam aku membalas dengan doaku "Setelah sekian lama aku tidak pernah bisa, aku terlalu mencintainya meski ia telah menyakitiku dan meninggalkanku. Apakah aku terlambat untuk berubah? Apakah aku salah tak mendengarkan-Mu?" Dan Tuhan serta Malaikat tak pernah berbisik kembali kepadaku. Dan kini aku tahu, hanya diriku sendiri yang bisa melakukannya.

#ShortStory
~ Arfian Syahriza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar