Kamis, 01 Juli 2010

My Experience

Hai hai hai ha readers, I'm back with new stories. Yaaa you read, do not forget to comment :) thanks

Wow, I've got an interesting story about me. It will
be good and wow if I wrote in my blog. The story is exciting and in my opinion, it was quite the experience for me personally. You should read

Kemarin , kemarin , kemarinnya lagi , aku mendapat pengalaman yang tak pernah aku lupakan . Dan aku akan menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran baru dalam hidupku . Yeah , kalian tahu apa pengalaman itu ? Yaa aku mencoba menjadi seorang penjual yang sedang mencari uang . Woww

Itulah yang aku lakukan beberapa hari yang lalu , mencoba menjadi penjual . hoho karena saya ingin merasakan bagaimana susahnya orang mencari sesuap nasi dan bagaimana rasanya menjadi penjual . Saya siang itu pergi ke PP , Puntuk Plaza melihat suasana pasar second sempit di madiun itu . Banyak penjual yang menjual barang-barang second seperti baju , sepatu , buku , peralatan masak , dll .

Saya menghampiri seorang penjual peralatan makan dan gelas , sebut saja ibu tutik dan rekannya bapak sarjo . Ibu tutik ini sudah berjualan sejak puluhan tahun yang lalu , ibu tutik tinggal tidak jauh dari PP . Sedangkan bapak sarjo sebut pak jo , adalah rekan ibu tutik . Beliau adalah tukang becak .

Saya menawarkan diri membantu dan berkeliling ke gang gang menjual jualan ibu tutik . Saya menyadari hari itu sungguh panas dan cukup membakar kulit . Letih , lelah , lesu , lemas , lemah saya rasakan saat berjualan keliling . Tidak banyak hasil yang saya dapatkan , hanya sekitar Rp 7.000 saja . Uang tersebut sangat berharga untuk ibu tutik , biasanya uang itu tidak cukup untuk uang saku saya sehari hari yang 10rb rupiah . Sehari ibu tutik mendapat hasil yang tak tentu , kadang 23rb , kadang 10rb saja . Ibu tutik juga melakukan pekerjaan sambilan yaitu sebagai penjual makanan ringan dan makanan basah disekitar situ .

Sedangkan pak jo , seorang tukang becak yang suka mangkal di depan matahari departement store di pusat kota . Menunggu adanya orang yang memerlukan jasanya . Penghasilan pak jo juga tidak tentu , sehari bisa mendapat 30-40 ribu rupiah . Pak Jo adalah seorang yang pekerja keras hlo .. Terlihat dari warna kulitnya yang cokelat pekat terbakar sinar matahari .

Setelah itu saya pamitan , dan sebelum saya pulang , saya sempat membeli sebuah gelas mug second dari ibu tutik seharga 3500 rupiah , seharusnya 5000 rupiah tapi saya di beri diskon , hehe

Ehm saya pulang , sesampainya di rumah saya menyadari , bahwa mencari uang demi sesuap nasi memang memerlukan perjuangan yang sangat sangat keras . Sangat menguras tenaga dan waktu .
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan saya yang semuanya serba berkecukupan , dan uang tinggal minta langsung diberi .

Terima Kasih ibu tutik dan pak sarjo , kalian guru pengalaman baru saya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar