Greet warm dedicates to my loyal and lovely reader :) Hows life people? Its been several months i didnt write about historical story, lol. So in time im back and bringing u a story about Opening Ceremony of 4th PorProv Jatim 2013 which is held in my city, Madiun.
Porprov adalah Pekan Olahraga Provinsi yang diadakan tiap 2 tahun sekali disemua provinsi di Indonesia. Di Jawa Timur ini adalah kali ke 4 PorProv diadakan. PorProv ke 4 kali ini, Madiun kotaku menjadi tuan rumah pembukaan sekaligus penyelenggara Porprov.
Event besar yang rencananya diadakan hingga tanggal 29 juni mendatang memiliki cabang olahraga yang dipertandingkan seperti futsal, sepakbola, tennis, bulu tangkis, voli pantai, atletik, dll.
Nah spesifik ditulis ini, saya akan membahas tentang persiapan upacara pembukaannya atau opening ceremony Porprov ke 4 ini.
OC didesign semegah, sespektakuler dan sesempurna mungkin. Tak tanggung-tanggung, dana 2.5M digelontorkan pemerintah dan penyelenggara untuk menyukseskan pembukaan ini. Sederet penammpilan disuguhkan seperti tari gambyong massal 800 siswi SMA-SMK se-Madiun, ada juga tim koreo dan paduan suara 1600 siswa-siswi SMA-SMK se-Madiun, marching band dari SMP 1 dan 13, serta tak lupa The TRIAD Band!
Latian dimulai sejak bulan april untuk tari gambyong. Sedangkan koreo dilaksanakan latian mulai pertengahan Mei sebelum UKK hingga 22 Juni siang. Nah! Disinilah saya akan bercerita semua kejadian selama latihan koreo ini. Oiya, sebelumnya saya termasuk dari 1600 tim koreo OC ini.
Koreo dipesertai oleh siswa siswi SMA 1 2 3 4 5 6 serta SMK 1 dan 3. Dipimpin oleh Mas Gepeng dan tim-nya. Hari demi hari terus dilaksanakan latihan, dari pukul 7 hingga 10. Kita diajarkan banyak attraksi gerakan dan tahap-tahap ditamapilkannya gerakan2 tsb.
Setiap harinya, latihan koreo tak lepas dari amarah dan emosi serta terikan dari mas Gepeng yang beragam. Seperti misalnya ketidakkompakan, kesalahan gerak, dll. Ada 2 sekolah yang memang sangat susah diatur dan diajak kerjasama, yang tentunya bukan dari SMA 2, hehe. Gerakan selalu salah, sehingga harus diulang terus dan yang jelas menimbulkan kemarahan peserta lain dan Mas Gepeng tentunya. Jelas saja, latihan yang dilakukan di stadion wilis yg sekaligus menjadi venue OC itu terasa sangat menyiksa karena membakar habis kulit oleh sinar matahari yang panasnya nembus sampe bagian kulit terdalam. Ada lagi 1 sekolah yang duhduh bener-bener bikin jengkel, tempat duduknya serba mawut ngga karuan sampe nyebar sana-sani. Yang bikin saya dan teman-teman marah adalah ketika siswa2 yang mendapatkan bendera khusus tempat duduknya tidak boleh berganti, termasuk saya. Eh, pas latihan tempat duduk kami ditempati siswa-sisiwi dari sekolah tsb yang sontak kami usir saja mereka. Herannya lagi, pembina mereka sungguh ngga kompeten dalam mengatur muridnya. Pokoknya 3 sekolah itu bener-bener ampun deh, berasa lebih baik mereka gaikut alias dicopot saja!
Ada satu peristiwa yang benar-benar mencenangkan dan mengagetkan. Terjadi pada tanggal 22 Juni pukul 10. Hari itu kami latihan koreo seperti biasa. Waktu, tempat dan suasana panas yang sama tentunya. Latihan diakhiri pukul 10 pagi. Seperti biasa setelah latihan kami menuju tangga kiri panggung untuk keluar stadion. Ketika tim koreo sedang antri diatas panggung untuk turun menuju pintu keluar, tiba-tiba panggung utama yang saat itu seedang menahan beban 1300an anak, ambrol dan semua anak yang sedang antri diatas panggung tengggelam dan jatuh seketika. Sontak seluruuh tim yang sedang melakukan gladi resik panik dan berlari ke arah mereka untuk membantu. Mobi-mobil PMI dan ambulans berdatangan. Untung saja saat itu saya masih berada ditribun karena saya menunggu sepi untuk turun keluar stadion. Pristiwa itu sangat cepat dan mengagetkan. Tersiarr kabar, 30an luka ringan, 5 orang patah tulang dan Mas Gepeng tertimpa sound system karena memang saat itu ia berada dibawah panggung untuk memberi pengarahan kepada teknisi.
Semua mata terpana pada TKP, para panitia membantu korban-korban keluar dari runtuhan panggung.
Setelah keadaan cukup aman, kami yang tersisa dikeluarkan dari stadion satu per satu dan saat itu juga area sekitar stadion disterilkan.
Waktu saya buka socmed seperti twitter dan facebook, beh saya kaget! Banyak sekali orang yang berkicau tentang yang intinya "Itulah kuasa Allah, jika kau sepelekan Dia! Itu masih hal kecil wahai pemerintah dan pelaksana" dengan variasi tweet dan status facebook yang beragam tapi masih dengan 1 inti sama. Well, memang malam sebelumnya, karena keadaan akan hujan dan gladi belum dilakuukan sedangkan acara sudah sangat mepet, seluruh peserta dan tim diminta untuk tidak shalat magrib 1x saat itu, karena ya memang waktu sangat tidak memungkinkan. Nah disitulah, para remaja termasuk remaja brutal yang tiba-tiba berubah jadi sok agamis dan bersorak menghujat acara. I think, theres no way to justify this crap!
Tapi, syukur Alhamdulillah, pada tanggal 22 Juni pukul 19.30 - 23.00 acara Pembukaan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur, lancar, sukses dan resmi dilaksanakan. Kerja keras selama ini akhirnya terbayar lunas!
Dan hormat kami untukmu, Mas Gepeng!
Suasana Upacara Pembukaan Porprov Jatim ke 4 di Madiun
Penampilan TRIAD Band
Selamat berjuang para atlet! Junjung tinggi sportifitas dan fair play! Pemenang sesungguhnya adalah mereka yang bertanding dengan bakat demi prestasi! Salam Olahraga!!