Selasa, 25 September 2012

Tokoh Idola (Indonesia)

Tokoh idola. Hmm seberapa penting sih peranan mereka dalam kehidupan kita? Ya, tentu saja sangat penting! Mereka cukup ambil peran dalam memotivasi kita untuk maju. Perlukah kita memiliki? Yap, tentu saja! Orang yang memiliki tokoh idola akan termotivasi untuk maju, berkembang sama seperti yang mereka idolakan. Dan kali ini, saya akan memposting 3 tokoh idola saya, orang Indonesia.


1. DAHLAN ISKAN - Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2

Well, siapa yang tidak kenal dengan pak Dahlan ini? Sosok pejabat di Indonesia yang paling down to earth dan merakyat banget! Pak Dahlan dengan kesederhanaannya, kesabaran, keteguhan, kerja kerasnya mampu membuat saya terkesan! Bayangkan dari seorang anak yg miskin yg sekolah tanpa menggunakan sepatu, kini menjadi orang penting dalam meningkatkan Pendapatan Nasional negara ini. Beliau juga memimpin PLN, Jawa Pos, dan kini beliau menjabat sebagai Menteri BUMN KIB Jilid 2. Beliau telah mengeluarkan beberapa buku tentang kisahnya, seperti "Ganti Hati", "Hati Baru", "Sepatu Dahlan", dll. Oyaa, hal yang paling saya banggakan dari beliau adalah kisahnya saat naik KRL ketimbang mobil dinas saat menuju rapat kabinet di Bogor, serta ketika beliau makan soto di depot stasiun dan naik ojek menuju puri cikeas. Selain itu, beliau lebih memilih menginap dirumah warga-warga lokal ketimbang hotel berbintang saat melakukan kunjungan kerja/survei dan aksi terbaru adalah ketika dia membuka paksa gerbang tol lain, karena beliau merasa tidak nyaman karena melihat kemacetan yg panjang di gerbang tol. Dan kutipan beliau yang paling saya sukai adalah "Sesungguhnya Pujian itu adalah racun" ; "Mobil pribadi saya harganya 5x mobil dinas dari negara" Hahaha. Dan rumor terbaru, beliau digadang dicalonkan Capres 2014. 


2. SITI FADILAH SUPARI - Mantan Menteri Kesehatan RI KIB Jilid 1
Nah, ini tokoh idola saya. Seorang mantan menteri dari KIB juga, yang kini menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden, yap Ibu Siti Fadilah Supari. Menkes yang menjabat mulai 21 Oktober 2004 - 22 Oktober 2009 ini mampu membuat saya mengidolakannya karena keberaniannya, ketegasannya, dan cara bagaimana dia mampu bertindak berani pada atasannya. Kisah beliau yang membuat saya terkesan adalah ketika beliau dengan berani membuat sebuah buku tentang Konspirasi Amerika Serikat, WHO, Virus Flu Burung dan Indonesia. Dimana karena buku itu, pemerintah AS dan WHO sangat geram atasnya. Dibuku itu beliau menceritakan kecurigaannya pada AS dan WHO serta kejanggalan kerja sama Indonesia - WHO dalam pertukaran virus yang menurutnya, virus dari Indonesia telah dikembangkan menjadi senjata biologis oleh AS di Departemen bagian itu di Pentagon. Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006 karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang, dengan Amerika Serikat mendapat keuntungan dan Indonesia tidak mendapat apa-apa. Ia juga takut bahwa vaksin itu akan digunakan untuk senjata biologi. Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada 28 Maret 2007, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap negara berkembang. Siti Fadilah mengkonfirmasi pada tanggal 15 Mei 2007 bahwa Indonesia kembali mengirimkan sampel H5N1 ke laboratorium WHO. Melalui bukunya, beliau "membuka kedok" World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar